SULUTIMES, Sulut – Wakil Gubernur Sulut menghadiri ibadah Agung Paskah GPdI Sulut, di lapangan God Bless Tondano, Sabtu 6 Mei 2023.
Dihadiri Anggota DPR RI Andriana Dondokambey dan Pemerintah Kabupaten Minahasa, Ketua GPdI Sulut Pdt Yvonne Y Awuy Lantu, KD Pelprip Meki Onibala, para gembala dan seluruh jemaat GPdI.
Wagub Kandouw mengatakan, dirinya sudah dua kali mengikuti ibadah Agung GPdI. “Saya bersaksi merasakan betul-betul roh kudus hadir di ibadah GPdI,” ungkapnya.
Menurut Wagub Kandouw, Provinsi Sulut oleh pemerintah pusat ditetapkan sebagai salah satu provinsi paling bahagia dari lima provinsi di Indonesia. Kemudian salah satu provinsi dengan tingkat harapan hidup paing tinggi. Catatan BPS 72 tahun 8 hari dan indeks pembangunan manusia, Sulut masuk kategori tinggi.
“Ini dikarenakan kebebasan beragama warga di Provinsi Sulut tidak ada degradasi, semua diberikan kesempatan untuk beribadah, kemudian di Sulut tingkat gotong royong lebih tinggi, dan alam lingkungannya masih jauh lebih sehat dari daerah lain, tingkat kriminalitas salah satu paling rendah di Indonesia,” beber Wagub.
Ini semua terjadi lanjut Wagub Kandouw, bukan kerja pemerintah saja, tetapi elaborasi antara pemerintah, masyarakat dan tokoh agama. Karena survei membuktikan tokoh yang paling mempengaruhi perilaku masyarakat di Sulut yaitu tokoh agama.
“Dari empat ribu gereja di Sulut, yang paling banyak gerejanya yaitu GPdI, dengan 1.400 gereja. Dengan posisi seperti itu peran gembala dan jemaat sangat penting dalam memberikan kontribusi positif. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada gembala dan jemaat GPdI memberikan rasa aman dan nyaman. Dengan ibadah Paskah, mari kita jaga bersama keamanan kita,” harap Wagub.
Selain Wagub mengingatkan ada tiga investasi yang harus dimiliki. Pertama investasi material, kedua investasi intelektual dengan berlomba bersekolah dan ketiga paling penting investasi spritual.
“Investasi spiritual ini orang Sulut paling hebat. Tapi perlu diingat investasi spritual ada dua dimensi. Yaitu vertikal dan horisontal. Apalah artinya hubungan dengan Tuhan baik, ibadah kita luar biasa, tetapi dengan sesama kita tidak ada damai dan sukacita,” ungkapnya.
Apalah artinya dengan 1.400 gereja dengan nilai triliun tambah Wagub, kalau dalam gereja tidak ada cinta kasih, damai sejahtera dan inspirasi. GPDI besar, jemaatnya besar tetapi jaga kebesarannya di mata Tuhan, baik gembala, ibu rohani dan jemaat.
“Mari jemaat GPdI terus ber-gereja bawah cinta kasih, damai sejahtera dan inspirasi. Mari kita jaga Pancasila, jangan kita dibodohi ikut dengan orang yang tidak menjaga Pancasila. Semoga api Pantekosta terus menyala,” pungkasnya.
Jakas