Operasi Perdana Laparoskopi di RSUD ODSK Sukses Dipimpin Ketua DPRD Sulut

0
30
Operasi Perdana Laparoskopi di RSUD ODSK Sukses Dipimpin Ketua DPRD Sulut
Operasi Perdana Laparoskopi di RSUD ODSK Sukses Dipimpin Ketua DPRD Sulut./istimewa

SULUTIMES, Sulut – Ketua DPRD Sulawesi Utara (Sulut) dr Fransiscus Andi Silangen, SpB, KBD sukses memimpin operasi perdana bedah digestif di RSUD ODSK, Senin (6/6/2022).

Tak tanggung-tanggung, jenis operasi yang dipimpin dr Andi bersama dr Toar Mambu, SpB, KBD adalah operasi dengan menggunakan alat laparoskopi canggih yang masih jarang dilaksakan di Sulawesi Utara. Operasi ikut didampingi oleh Tim Bedah Digestif RSUP Kandou yang dipimpin langsung oleh Dirut RSUP Kandou Dr. Jimmy Panelewen, SpB, KBD.

Andi dalam keterangan media menjelaskan bahwa operasi yang dipimpinnya adalah operasi laparoskopi kolesistektomi untuk mengeluarkan batu empedu dengan menggunakan alat semacam teropong berkamera yang dimasukkan ke dalam rongga perut pasien dengan sayatan rekatif kecil/minimal. “Dengan teknik ini, jika tanpa komplikasi, pasien bisa pulang dalam 1-2 hari setelah operasi,” urai satu-satunya Ketua DPRD di Indonesia yang juga berprofesi sebagai dokter ahli bedah digestif.

Direktur RSUD ODSK dr Enriko H Rawung MARS yang ikut mengawal operasi di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD ODSK menyambut gembira kesuksesan operasi ini.

Dokter Enriko menguraikan pasien adalah seorang wanita berusia 70 tahun, dan operasi dilaksanakan sejak jam 18:36-20:15 Wita, berjalan sukses. Ini membuktikan sistem internal RSUD ODSK telah handal dan mampu melaksanakan operasi yang terbilang canggih ini.

“Persiapannya cukup rumit dan kami gembira bisa terlaksana dengan baik. Dari hasil laporan yang kami terima, kondisi pasien pasca operasi baik dan stabil. Jika tidak adakomplikasi besok atau lusa pasien bisa pulang ,” tutur Direktur yang pernah menyabet ASN Eselon 3 terbaik tingkat Provinsi Sulut tahun 2012.

Diketahui, masalah penyakit batu empedu adalah masalah yang dapat mengganggu fungsi tubuh lain jika tidak ditangani dengan cepat. Asal tahu saja, kalau meradang, si batu bisa menyebabkan fungsi hati terganggu, dan kolesterol jahat tidak bisa dikontrol. Jika upaya keluar dari operasi terbuka konvensional, maka pasien bisa dirawat berminggu-minggu di rumah sakit untuk menunggu luka operasi sembuh dengan resiko komplikasi infeksi pasca operasi. Dengan teknik laparoskopi, hari ini operasi, besok pasien bisa pulang, karena luka sayatan operasi sangat kecil.

Jakas/*

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini