Yasti Buktikan Dirinya Bukan Bupati Pesta Dan Memang Nampak Tidak Merakyat

0
748

 

SULUTIMES, Bolmong – Ucapan Yasti Suprejo Mokoagow (YSM) yang menyebut dirinya bukanlah Bupati Pesta menyentil para pendahulunya memang benar-benar dibuktikannya selama memimpin menjadi Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) 5 tahun terakhir. 

 

Sikap YSM ini pun sepertinya tidak mencerminkan karakteristik masyarakat Bolmong. dimana budaya menghadiri hajatan atau pesta warga lainya merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur Mongondow yang biasa disebut dengan bahasa daera acara Mogutat atau Pogogutat yang artinya Persaudaraan atau dalam definisi lain berarti gotong royong.

 

Imbas dari ketidak dekatan YSM dengan masyarakat inipun sepertinya tergambar pada saat prosesi melepas jabatanya secara adat yang di gelar di Rumah Dinas Bupati Bolmong pada Senin (23/05/2022). dimana selain SKPD, nyaris tidak ada rombongan masyarakat yang mengantarkan eks anggota DPR-RI itu hingga kekediaman peribadi dimana dia tinggal selama ini.

“Kondisi itu, bisa jadi bentuk dari kurang empatinya masyarakat terhadap kepemimpinan YSM selama 5 tahun yang kurang merakyat salah satunya acara2 ditengah masyarakat,” ucap sala satu pemerhati adat Bolmong asal Lolak Hanan Damopolii. Rabu (25/05/2022)

 

Menurutnya. Bupati Peremepuan ke-2 di Bolmong ini diketahui cukup tembang pilih. dimana menghadiri hajatan biasanya hanya dikalangan keluarga atau kerabat terdekatnya saja.

“Sosok YSM sebetulnya menjadi orang yang paling dirindukan untuk hadir ditega-tenga hajatan warga. namun begitu disayangkan kondisinya berbanding terbalik,” sebut Damopolii.

 

Dikatakannya, jika menarik sejarah kepemimpinan Bolmong dari masa ke masa, YSM menjadi Bupati satu-satunya yang jauh dengan masyarakat

“Banyak warga mengaku kecewa karena meski pihak keluarga sudah berusaha mengundang, bahkan menyampaikan bahasa undangan melalui tokoh-tokoh adat, tapi sepertinya tidak cukup membuat YSM mau untuk hadir sekalipun ada informasi dari kerabat terdekatnya kalau Bupati ada dikediamannya dan tidak dalam kondisi tugas luar,” sebut Damopolii.

 

Damopolii juga menjelaskan. orang mengondow itu sangat menjujung nilai-nilai kebersamaan termasuk dalam budaya mogutat. sehingga tradisi Mogutat telah menjadi karakter yang tidak hanya sebatas urusan saling membantu. tetapi menjadi salah satu tolak ukur orang yang dianggp bergaul serta berbaur dengan warga lainya.

“Artinya orang yang tidak mau hadir dihajatan warga yang lain, berarti tidak bergaul dan tidak ada rasa kebersamaan,” pungkasnya.

 

Diketahui sejak awal menjabat Bupati, YSM diberbagai kesempatan dengan tegas mengumumkan kalau dirinya bukanla Bupati Pesta. namun akan lebih sering turun didesa meskipun hingga akhir periode kepemimpinanya Program berkantor Didesa pun tidak maksimal dijalankan juga.

(ADR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini