SULUTIMES, Sulut – Bola panas terkait pendaftaran Sidang Majelis Sinode (SMS) GMIM terus bergelinding.
Seakan tak ingin membias dan menciderai pelaksanaan SMS GMIM, Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) dan Panitia Sidang Majelis Sinode ke-79 GMIM memberi penjelasan terkait biaya pendaftaran pesta iman sidang BPMS, MPS, dan BPPS pada 19-23 Maret, serta BIPRA 3 Maret. Biaya pendaftaran Sidang Sinode ke-79 yang sudah ditata jemaat sebesar Rp. 600 ribu, tetap diadakan dan akan diperuntukkan membangun Mision Center.
Ketua BPMS GMIM Pdt HWB Sumakul mengapresiasi terobosan panitia SMS ke-79 dan pemilihan yang tidak memungut biaya pendaftaran.
Di satu sisi, seluruh Badan Pekerja Majelis Wilayah dan Jemaat telah menata sejak akhir tahun 2017. Atas dasar itu, BPMS menempuh kebijakan khusus biaya pendaftaran Sidang Sinode, dananya tetap dikumpul untuk pembangunan Mision Center GMIM.
Dengan demikian, pembangunan landmark GMIM itu, semua jemaat punya tanda mata karena memberi kontribusi. Dan jadi kebanggaan bersama seluruh warga GMIM.
“Semangat Mapalus tolong menolong dipelihara baik Gereja Masehi Injili di Minahasa,” katanya.
Yang pasti, lanjut Pdt HWB, dana ini akan diperuntukkan khusus membangun Mision Center, bukan untuk lain-lain. “Tidak untuk Sidang Sinode, dikarenakan Panitia SMS ke-79 sudah mengcover semua keperluan. Terima kasih panitia,” katanya lagi.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Panitia SMS ke-79 Pnt Drs Steven OE Kandouw menegaskan, sedari awal panitia yang diketuai Gubernur Olly Dondokambey telah bernazar menggratiskan biaya pendaftaran.
“Ini nazar kami bahwa biaya pendaftaran gratis,” kata Wagub Sulut ini.
Terkait biaya pendaftaran telah dianggarkan jemaat dan BPMS menggaransi akan digunakan untuk Mision Center, menurut Steven, panitia mempersilahkan BPMS berhubungan dengan masing-masing jemaat dan wilayah.
“Tolong BPMS menjelaskan ke jemaat dan wilayah. Karena bagi panitia, sekali lagi, gratis,” tegasnya.
Redaksi