SULUTIMES, Sulut – Setiap masukan akan menjadi bahan interospeksi, konsolidasi bahkan rekonsiliasi bagi Pemerintah Provinsi Sulut.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Sulut Steven Kandouw saat mengikuti rapat paripurna dalam rangka mendengarkan penyampaian laporan hasil reses pertama anggota DPRD Sulut, Selasa (5/6/2018).
“Yakinlah apa yang disampaikan dan dihasilkan DPRD sangat diperlukan untuk menyusun langkah strategis selanjutnya.
Masukan dari DPRD sangat diperlukan. Apalagi hasip reses. Ini harus kita laksanakan. Karena reses itu sah dalam menjaring aspirasi masyarakat,” ujar Wagub.
Hasil dari reses tersebut, kata Wagub SK sudah dikumpulkan dan Kandouw berharap untuk SKPD agar segera disimpan setiap masukan DPRD dan jadikan bahan untuk menyusun rencana kerja.
“RKA 2019 sudah mulai disusun. Kemudian APBD 2018. Catatan yang disampaikan, memang ada yang sebagian yang jadi kewenangan kab/kota. Tapi tak apa-apa. Silahkan sampaikan,” tuturnya.
Seperti hasil reses yang disampaikan wakil rakyat dari dapil Nustar bahwa ada catatan penting yakni soal pendidikan, baik bantuan langsung maupun beasiswa.
“Memang betul infrakstruktur pendidikan kita piramid. SMS/SMP berbanding terbalik. Jadi tugas dan tanggung jawab kita bagaimana mengalokasikan anggaran ke Nustar. Sedikit atau banyak, kita harus sediakan sarana pendidikannya,” terang Wagub.
Untuk dapil BMR ada aspirasi soal status RS yang harus ditingkatkan tipenya.
“RS di Bolmong sangat penting. Kita sudah berikan bantuan. Tapi kita harus terus adakan bantuan dan kolaborasi dengan pemerintah di daerah. Mudah2han akhir tahun akan diresmikan,” sambungnya.
Wakil rakyat dari dapil Manado menyampaikan aspirasi status tanah.
“Sekarang sudah diidentifikasi lebih lanjut. Rencana 7 Juli Pak Presiden datang dan berikan sertifikat kepada korban bencana. Ini memang harus berhati-hati soal status pemilikan tanah,” ujar Wagub.
Di Bitung sendiri dikeluhkan soal nasib nelayan. Dan untuk dapil Minahasa-Tomohon, soal infrakstruktur, ada jalan nasional yang sudah mendesak untuk
diperbaiki.
“Kadis PU harus catat dan pikirkan cari solusi. Contoh jalur Tomohon-Manado. Sekarang sudah makam waktu 1 jam lebih. Begitu juga untuk bantuan pertanian, perikanan, perkebunan. Konteks ini penyalurannya akan melibatkan anggota DPRD per dapil. Jangan sampai terkesan reses tak berguna. Karena hasilnya tak terakomodir. Semua harus terakomodir,” tandas Wagub.
Untuk dapil Minsel-Mitra soal harga komoditas andalan yaitu kopra.
Akan hal itu, Wagub berterima kasih kepada DPRD karena sudah berikan masukan pada.
“Terima kasih, penyampaian hasil reses yang menjadi catatan untuk kami. Saya berharap, koordinasi, kerja sama, konsultasi akan terus dilaksanakan demi kesejahteraan rakyat Sulut,” tutup Wagub.
Jakas