Towoliu : Pindah Partai Itu Hak GSVL, Tim Rajawali Tetap Setia!

0
57
Ketua Tim Rajawali GSVL Maikel Towoliu

SULUTIMES, Manado – Semua rakyat Indonesia mempunyai hak yang sama dalam hal menentukan langkah atau sikap politiknya. Hal itu pun tidak terlepas baik dirinya sebagai pimpinan partai ataupun kader ataupun pengikut pemimpinnya. Tak heran, pilihan dan keputusan seorang pemimpin, sudah selayaknya diamankan pengikutnya. 

Ungkapan tegas dan bermakna tersebut disampaikan Ketua Tim Rajawali GSVL Maikel Towoliu SH, ketika dikonfirmasi wartawan terkait pilihan dan keputusan GS Vicky Lumentut (GSVL) pada 27 september 2018 di Makassar lalu.

“Pindahnya GSVL dari partai Demokrat ke Nasdem adalah hak beliau untuk memilih dan mengambil suatu keputusan soal ‘payung’ apa yang akan digunakan jelang Pilpres 2019,” tegas Towoliu, Sabtu (29/9/2018).

Lanjutnya, persepsi masyarakat bisa saja berbeda-beda di mana akan timbul pro dan kontra, tapi itu biasa dan harus dihormati. Akan tetapi, tim Rajawali tetap mencermati kondisi ini termasuk riak-riak yang ditimbulkan terutama kesan yang mengarah ke provokatif.

“Sekali lagi, pilihan dan keputusan sudah diambil GSVL, dan itu hak beliau, marilah kita hormati bersama,” tambah Towoliu.

Memang tak dipungkiri, kerap pilihan dan keputusan yang diambil seorang pemimpin kadang kurang dipahami orang lain. Apalagi jika mendengar pendapat orang yang nyata-nyata bersebrangan.

“Kalau itu wajar saja, 1000 kebaikan yang dilakukan GSVL, pasti 1001 yang dianggap salah. Maksud saya, tak ada gunanya menjelaskan kepada mereka itu, sebab apapun yang akan disampaikan, pasti hal negatifnya yang dipikirkan terlebih dahulua,” tuturnya.

HUKUM 

Selanjutnya, Towoliu ketika disinggung wartawan terkait munculnya isu pindahnya GSVL ke partai Nasdem karena terkait persoalan hukum, dia langsung membantahnya. Dikatakan Towoliu, proses politik jangan dikaitkan dengan hukum. Politik dan hukum itu sangat berbeda. Ditarik garis lurus sejajar pun tidak akan pernah bertemu.

“GSVL itu adalah salah seorang warga yang taat akan hukum. Buktinya, berbagai persoalan mendera lalu tetap dihadapi. Contohnya, semua panggilan baik polisi hingga pengadilan, GSVL tetap hadir. Saya yakin, di mana pun GSVL berpijak, beliau pasti taat aturan. Kalian liat saja nanti,” jelasnya sambil berkata kembali bahwa pilihan dan keputusan politik agar jangan dikaitkan ke hal lain.

Towoliu yang kembali dicerca pertanyaan soal dana bencana tahun 2014 yang kabarnya sementara diselidiki pihak kejaksaan, menjelaskan, bahwa setahu dirinya, anggaran bantuan dana bencana 2014 itu, proses akhirnya setelah GSVL melepaskan jabatan sebagai wali kota.

“Kalo tidak salah info, memang bunyinya anggaran bencana 2014, tetapi proses lelang sampai pelaksanaan, dilakukan ketika GSVL tidak menjabat lagi sebagai wali kota. Beliau lepas jabatan pada tanggal 8 Desember 2015, di mana setelah itu proses baru dijalankan. Kemudian, pilwako manado jatuh pada tanggal 9 Februari 2016. Setelah itu masih ada lagi proses 3 bulan baru dilantik. Pelantikan kalo tidak salah pada bulan Mei 2016,” urainya.

Karena itu, apapun yang terjadi saat ini, telah semua berproses sesuatu aturan. Intinya, sesuai janji pada pilwako lalu, tim Rajawali akan terus mengawal GSVL bukan hanya sampai pada pemilihan wali kota saja, tapi akan tetap mengawal sampai akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Manado.

“Slogan sudah jelas, kesetiaan adalah kehormatan tertinggi bagi seorang prajurit sejati, di mana prajurit sejati hanya mengabdi kepada satu tuan,” pungkas Maikel Towoliu, seraya menyatakan dalam waktu dekat GSVL akan memberikan pernyataan resmi melalui media massa.

 

*/Jakas

div class="td-all-devices">

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini