SULUTIMES, Minahasa – Duka Indonesia atas bencana gempa bumi, tsunami dan luapan lumpur di daerah Palu, Donggala dan sekitarnya juga merupakan duka segenap anak bangsa. Hal ini juga dirasakan oleh keluarga besar Universtas Negeri Manado (Unima).
Setelah melaksanakan Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Kantor Pusat Unima 1 Oktober 2018. Keluarga besar Unima menggelar aksi peduli Palu dan sekitarnya, melalui membuka posko peduli Palu di Kantor Pusat Unima. Seluruh dosen dan pegawai Unima mengumpulkan bantuan berupa makanan dan pakaian, yang rencananya akan disalurkan pada Jumat 5 Oktober 2018.
Selain bantuan itu, Unima juga akan mengirimkan tim dokter dan relawan yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Utara.
“Unima akan membantu korban bencana Palu dan sekitarnya melalui bahan makanan, pakaian, dan sekaligus mengirimkan tenaga terlatih yang tergabung dalam tim tanggap darurat bencana” ungkap Rektor Unima Prof Dr Julyeta Paula Runtuwene, Selasa (2/10/2018).
Unima peduli Palu dan sekitar tidak hanya soal kebutuhan fisik korban tetapi juga psikis. Apalagi banyak korban dan keluarga korban mahasiswa yang berasal dari Palu dan sekitarnya. Menurut Runtuwene saat ini pihaknya sementara mengecek data mahasiswa Unima asal Palu dan sekitarnya untuk langsung diberikan beasiswa.
“Kita semua akan membantu korban bencana Palu dan sekitar apalagi banyak mahasiswa dan keluarga mahasiswa Unima yang berasal dari Palu dan sekitar. Unima akan membantu mulai dari pemulihan fisik dan sampai psikisnya. Membantu menghilangkan trauma bencana, mempertemukan, memperbaiki, dan mengembalikan psikologi tertanggu akibat gempa (restoring family link) bahkan mahasiswa korban bencana akan diberikan beasiswa Unima,” tambah Runtuwene.
Doa dan bantuan kecil UNIMA diharapkan dapat membantu korban bencana Palu dan sekitarnya.
“Bantuan kecil dan doa tulus keluarga besar Unima kiranya dapat membantu korban Palu dan sekitarnya. Save Palu,” tutup Runtuwene.
Qys