KPU Sulut Ajak Pemuda GMIM Berperan Aktif Sukseskan Pemilu di Era Digital

0
28
KPU Sulut Ajak Pemuda GMIM Berperan Aktif Sukseskan Pemilu di Era Digital
KPU Sulut Ajak Pemuda GMIM Berperan Aktif Sukseskan Pemilu di Era Digital./istimewa

SULUTIMES, Sulut – Memahami Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai sarana pelaksanaan demokrasi tak bisa dilepaskan dari partisipasi.

Ya, Demokrasi berawal dari rakyat dan bermuara kepada rakyat. Dalam proses demokrasi partisipasi masyarakat memegang komponen penting dalam suksesnya penyelenggaran pemilu.

Namun seiring berjalannya waktu dalam konteks era digital, selain proses Pemilu yang kini harus beradaptasi dengan era digital, namun terdapat juga tantangan-tantangan. Karenanya, Pemuda GMIM sebagai salah satu stakeholder pemilu diajak berperan aktif menghadapi tantangan pemilu era digital.

Hal ini disampaikan Anggota KPU Sulut Meidy Tinangon pada saat didaulat sebagai pembicara dalam kegiatan yang diselenggarakan Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM melalui Bidang Data Infokom dan Litbang, dalam Program Focus Group Disscusion (FGD) dengan tema : “Pemuda GMIM Go To Election 2024”, di rumah dinas Walikota Bitung, senin (2/10).

Dalam materinya tentang ‘Posisi dan Partisipasi Pemuda GMIM dalam Pemilu Era Digital’, Tinangon menyebut bahwa KPU pun sebagai penyelenggara pemilu kini mulai beradaptasi dengan melakukan digitalisasi di setiap tahapan Pemilu.

“Berbagai aplikasi terkait tahapan pemilu maupun non tahapan pemilu telah dibuat KPU RI,” ungkap Tinangon.

Terkait partisipasi masyarakat Tinangon menjelaskan bahwa menelisik tentang data parmas di Sulawesi Utara pada Pemilu dan Pilkada 2019 dan 2020 , tingkat partisipasi masyarakatnya menyentuh angka di atas rata-rata, melewati target nasional 77,5 %. Tingkat parmas Pemilu 2019 mencapai 83,39% dan Pilkada 2020 menyentuh angka 79,84%.

“Kita berusaha meningkatkan angka partisipasi ini. Pengalaman pemilu yang lalu menjadi cambuk untuk KPU Sulut, setidaknya mencapai angka partisipasi yang sama,” ungkapnya.

Tinangon juga memaparkan tantangan-tantangan pemilu 2024 di antaranya, adanya hoax, potensi kerawanan, dan politik uang.

“Sebagai salah satu stakeholder pemilu, Pemuda GMIM harus berpartisipasi aktif sukseskan pemilu. Melakukan pendidikan pemilih untuk menggunakan hak pilih,” ungkapnya.

Diakhir paparannya Tinangon juga mengajak Pemuda GMIM yang hadir, agar dapat lebih consern terkait dan menindaklanjuti hasil dari FGD ini agar dapat turut serta mengambil bagian dalam mensukseskan Pemilu Tahun 2024.

“Nyalakan obor pembangunan, dengan berpartisipasi dalam suksesnya pemilu 2024,” tutupnya.

Turut hadir sebagai narasumber Nedine Helena Sulu Aktivis Perempuan dan Mineshia Lesawengen.

Jakas/*

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini