Sulutimes.com – SULUT, ‎Ditahun 2017 ini ada 171 daerah yang akan menggelar Pilkada, di berbagai daerah juga sedang melaksanakan perekrutan penyelenggara Pemilu, pelaksanaan semuanya itu akan menggunakan UU transisi yang saat ini masih sementara dibahas oleh DPR. Hal inilah yang menjadi pembahasan dalam Diskusi terbatas yang diselenggarakan oleh ‎Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) cabang Manado bekerjasama dengan Manado Post dengan tema “Menuju Pilkada 2018”. Kamis (22/06/2017)
Dalam diskusi terbatas ini, AIPI sendiri mengundang berbagai pihak yang dinilai dapat memberikan pemikiran-pemikiran yang kemudian dijadikan sebagai masukan dalam pembangunan demokrasi kedepan, seperti :
1. Yessy Momongan (Ketua KPU Sulut)
2. Herwyn Malonda (Ketua Bawaslu Sulut)
3. Steven Liow (Kaban Kesbangpol Sulut)
4. Delmus Salim (Ketua Pansel Bawaslu)
5. Baharudin Pitadjaly (KIPP Sulut)
6. Joseph Ikanubun (Ketua AJI Manado)
7. Berty Lumempouw (Garda Tipikor Indonesia)
8. Toar Palilingan (Pengamat Hukum)
9. Goinpeace Tumbel (Akademisi Unima)
10. Charles Tangkau (Akademisi Unima)
11. Fitry Mamonto (Akademisi Unima)
12. Johny Lengkong (Akademisi Unsrat)
13. Taufik Pasiak (Akademisi Unsrat)
14. Max Rembang (Akademisi Unsrat)
15. Melky Pangemanan (Ketua DPW PSI Sulut
Sementara itu selaku Pembicara ada Viryan Asis (KPU RI) dan Ferry Liando (Akademisi Unsrat/Dosen Kepemiluan).
Menariknya dalam diskusi terbatas ini, ada nama Melky Pangemanan, SIP., MAP., MSI yang merupakan ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) Sulawesi Utara.
Melky sendiri ditanya soal pendapatnya mengenai satu-satunya Perwakilan Partai Politik yang terundang dalam diskusi ini, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan.
“Tentunya sangat senang ketika diberikan kesempatan dan kepercayaan dalam diskusi terbatas seperti ini.” ‎Ujar Melky saat ditemui usai diskusi
Ia pun menjelaskan bahwa ‎diskusi seperti ini sangat berguna untuk memberi masukan-masukan bagi pembangunan demokrasi di Indonesia.
Sementara itu khusus untuk Pilkada 2018 dia harapkan dapat berjalan dengan sukses, aman dan berkualitas sehingga juga dapat menciptakan pemimpin-pemimpin daerah yang berkualitas.
“Pilkada berkualitas diciptakan lewat penyelenggara yang profesional dan independen, kontestan yang taat aturan dan menjual gagasan dan visi, bukan memainkan politik identitas dan membuat pemilih  terpengaruh politik uang dan intervensi.” tandasnya