SULUTUMES, Manado – Dengan mengusung tema “Merdeka Teknologi Melalui Startup Digital” Gerakan Nasional 1000 Startup Digital telah melaksanakan kegiatan Roadshow secara daring melalui Zoom Meeting, Kamis (31/08/2023).
Agenda Roadshow ini telah tiga kali dilaksanakan sepajang tahun berjalan pada 2022. Kegiatan kali ini juga terbilang berbeda dari pelaksanaan kegiatan sebelumnya, dimana kali ini Hub 12 berjalan beriringan bersama dengan program Wirausaha Merdeka Unsrat (UNICUBE) yang diikuti oleh 400 peserta mahasiswa dari wilayah Indonesia Timur.
Perhelatan daring tersebut disambut dengan baik oleh para peserta yang hadir, dengan total kehadiran sebanyak lebih dari 250 mahasiswa.
Walaupun tidak dihadiri oleh seluruh peserta WMK Unsrat secara keseluruhan, namun upaya Hub 12 dalam menyebarkan insight mengenai startup digital telah menjangkau lebih banyak anak muda Sulut dan Indonesia Timur lainnya dari latar belakang pendidikan sarjana dan diploma.
Terdapat 4 pembicara yang turut meramaikan sesi diskusi panel selama kegiatan Roadshow berlangsung. Pembicara panel tersebut merupakan perwakilan dari bagian ekosistem startup yang ada di Sulawesi Utara, diantaranya: Aditya Lapu, CEO AngelTech; Kenny Pinangkaan, Wakil Ketua CREATOR; Christoffel Mintardjo, Akademisi Unsrat; serta Lady Giroth selaku Program and Partnership #1000StartupDigital Sulawesi Utara.
Banyak topik yang dibahas dalam sesi panel tersebut, dimulai dari gambaran Startup di Sulawesi Utara sampai dengan bagaimana cara membangun bisnis startup yang sukses dan berhasil.
Kenny Pinangkaan memberikan pendapatnya bahwa, mahasiswa atau pemula yang ingin fokus dalam membangun usaha harus juga melibatkan digitalisasi dalam bisnis yang dijalankan, agar perjalanan produk dapat terarah dengan baik.
“Berdasarkan pengalamannya, digitalisasi terhadap sebuah usaha membantu dirinya untuk selamat dari peristiwa force majeure covid-19 pada beberapa tahun yang lalu,” ucap Kenny.
Sementara itu Ledy Giroth mengatakan, Jika kita ingin mengembangkan startup hingga bisa jalan kita harus berkorban. Tantangannya berat sekali karena butuh usaha ekstra.
“Butuh jiwa kewirausahaan yang tinggi untuk memajukan startup.” ungkap Lady.
Dia juga menggabarkan bagaimana membangun bisnis startup yang sukses dan berhasil antara lain dengan mencari mentor.
“Excitement di awal memang tinggi, tapi kalau bisnis diperhadapkan dengan naik turunnya, jika tanpa mentor kita akan selesai dan tidak bisa lanjut. Selain itu, peran mentor juga berkontribusi dalam membuka jaringan kemitraan serta ekspansi bisnis yang dijalankan,” jelasnya.
Lady juga berpesan bagi semua peserta yang ingin mengembangkan startup, selain butuh mentor, dibutuhkan juga tim yang tepat, karena jika ingin membangun startup tidak bisa hanya dibagun sendiri. Perlu 3 peran yang dilibatkan dalam membangun startup, yaitu Hustler, Hipster, dan Hacker.
“Konsep ini sama dengan kita berpacaran, PDKT dulu, berjejaring dulu agar hubungannya bisa berkelanjutan. Setelah itu baru nanti mencari permasalahan apa yang ingin diselesaikan bersama lewat inovasi startup.” sebut Lady.
“Catatan penting bagi para peserta dari diskusi panel yang menarik tersebut bahwa jika ingin membangun sebuah startup, para perintis harus tergabung dalam ekosistem startup terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena dengan tergabung dalam ekosistem, para perintis dapat mengakses pertukaran informasi serta dukungan dari stakeholder yang terlibat didalamnya, yaitu Pemerintah, Industri, Akademisi, Media dan Komunitas,” pungkasnya.(Tim/ADRI)