SULUTIMES, Sulut – Setelah dilantik beberapa waktu lalu, Lima orang Tim Seleksi (Timsel) Komisi Pemilihaan Umum (KPU) untuk tujuh kabupaten/kota di Sulut mulai merancang perekrutan calon anggota KPU Kabupaten/Kota Provinsi Sulut.
Dimotori Dr Johni Taroreh MSI sebagai Ketua Timsel, bersama empat anggota lainnya Laode Hanzal SPd, Nur Fitri Latief SE AK MSA CA, Wahyudin Ukoli SH I dan Dr Duad Ferry Liando SIP, Timsel menggelar sosialisasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 7 tahun 2018 tentang seleksi anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota di Hotel Peninsula Manado, Senin (26/02/2018).
Taroreh menjelaskan sosialisasi ini bertujuan untuk menginformasikan tahapan-tahapan yang akan dilalui para pendaftar calon anggota KPU Kabupaten/Kota di Sulut.
“Perekrutan calon anggota KPU akan melalui beberapa tahapan yang nantinya akan menghasilkan output yang memiliki standarisasi SDM, menjunjung tinggi profesionalitas perekrutan, mengedepankan objektifitas dan partisipasi publik,” terang Taroreh dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan sosialisasi ini.
Ditambahkan Taroreh, melalui tahapan seleksi tersebut, pihak timsel punya kerinduan menghasilkan output calon KPU Kabupaten/Kota yang memiliki standarisasi SDM.
“Hasilnya mereka akan memiliki tingkat Kompetensi, Leadersip, Integritas dan Independensi yang baik,” tuturnya sembari mengatakan peserta sosialisasi ini diikuti oleh seluruh anggota dan sekretaris KPUD se Sulut.
“Terutama yang 7 KPUD di Sulut masing-masing Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolsel, Kabupaten Boltim, Kota Manado, Kota Tomohon dan Kota Bitung,” tambahnya.
“Kami mengharapkan kerjasama pihak terkait, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Pers untuk sama-sama memantau seleksi ini,” pungkasnya.
Diketahui, dalam sosialisasi ini, kelima narasumber Timsel memaparkan materi yang dibawakan, tahapan dan persyaratan oleh Ketua Timsel Johni Taroreh, syarat administrasi dan CAT oleh Laode Hanzal, psikologi dan kesehatan oleh Wahyudin Ukoli, perspektif gender oleh Nur Fitri Latief, tanggapan masyarakat dan wawancara oleh Ferry Liando.
Janni Kasenda
