SULUTIMES, Sulut – Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan nasional.
Hal ini diterangkan Pemerintan Provinsi Sulut yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulut Edwin Silangen saat menerima 150 anggota peserta Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Pasis Dikreg XIV Sesko TNI TA 2018 yang dipusatkan di ruang CJ Rantung, Senin (3/9/2018).
Dihadapan para peserta yang notabenen adalah kolonel ini, Sekprov memaparkan hasil kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara dalam membangun Bumi Nyiur Melambai ini ke arah yang lebih baik.
“Triwulan II tahun 2018 menunjukan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,23 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5 persen dengan tingkat inflasi dari tahun ke tahun 0,65 persen” terang Silangen membacakan sambutan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Tak hanya itu saja, masih dalam sambutan Gubernur, Sekprov menjelaskan tingkat penduduk miskin di Sulut berdasarkan data BPJS mencapai 194.850 jiwa atau 7,9 persen dari total penduduk Sulawesi Utara serta angka pengangguran sebesar 6,12 persen yang terendah di wilayah pulau Sulawesi.
Lebih dalam lagi, Sekprov mempromosikan Sulawesi Utara sebagai daerah paling toleransi di Indonesia dan indeks kebahagiaan paling tinggi. Sejalan dengan itu, tingkat wisatwan di Sulut mengalami peningkatan.
“Selang bulan Januari sampai Juni tahun 2018 jumlah wisatawan telah mencapai 59.125,” ungkap Sekprov.
Peningkatan itu juga menurut Sekprov, tak lepas dari peran pemerintah Sulawesi Utara dalam hal ini Gubernur Olly dan Wagub Steven dalam membuka penerbangan internasional langsung dari Manado ke China.
Dijelaskan pula pada peserta KKDN, Sulut sedang membangun proyek strategis nasional seperti bendungan Lolak, bendungan Kuwil, jalan tol Manado-Bitung, internasional hub port Bitung, KEK Bitung serta rehabilitasi jalan Manado Gorontalo.
Sebelumnya di tempat yang sama, Komandan Sesko Letjen TNI Marinir R M Trusono SMn menerangkan Provinsi Sulawesi Utara adalah provinsi paling kondusif dan paling aman di Indonesia.
“Sulut sangat toleransi di bidang keagamaan dan ini terlihat sebagai gambaran wajah Indonesia yang sebenarnya,” tukas Trusono.
Diketahui, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan diskusi tanyajawab yang dipimpin langsung oleh Sekprov.
Dalam diskusi, membahas tentang langkah-langkah stratrgis pemerintah daerah mengatasi permasalahan yang dapat timbul baik lewat darat ataupun laut mengingat Sulut berada di bagian Utara Indonesia serta sikap pemerintah menyikapi masalah yang timbul di tengah masyarakat.
Nampak hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra Edison Humiang, serta para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.
*/Jakas