Renungan Kejadian 6 : 9 – 22
Pdt. Patricia Silvia Sambow
Saudara – Saudara, Kitab Kejadian berasal dari Bahasa Yunani, “Genesis”, yang berarti AWAL. Kitab Kejadian adalah kitab tentang asal – usul dunia, manusia dan umat Israel. Kitab Kejadian juga merupakan sebuah kitab kesaksian iman yang intinya terutama mengenai siapa Allah dan bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan manusia sejak penciptaan dunia ini. Dan menurut tradisi Musa dianggap sebagai pengarang dan penyusun kelima Kitab pertama Alkitab termasuk Kejadian, pada masa antara 1400 SM – 1250 SM. Kemudian ditulis kembali pada masa pembuangan Israel di Babel tahun 587 SM – 538 SM.
Dalam Kisah penciptaan, Allah menciptakan langit, bumi dan segala isinya dengan begitu baik (Kej 1 : 31), sampai kehidupan yang sempurna di Taman Eden menjadi rusak oleh karena Adam dan Hawa melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Inilah awal dosa manusia yang berlanjut pada kehidupan generasi berikutnya.
Nuh adalah seorang saleh, anak dari Lamekh dan memperanakkan Sem, Ham dan Yafet. Di masa kehidupan Nuh, orang – orang hidup dengan kejahatan yang sangat menyedihkan (ay 5 -6). Tuhan mendapati bahwa bumi telah rusak, penuh dengan kekerasan dan semua manusiapun telah melakukan hal – hal yang membuat Allah menjadi sedih. Sehingga, Allah pun menyesal dan ingin menghapus manusia dari muka bumi, kecuali Nuh dan keluarganya.
Allah memerintahkan kepada Nuh untuk membangun sebuah bahtera dari Kayu Gofir. Dengan ukuran pembuatan pun sudah ditentukan oleh Allah sendiri, yaitu panjang 300 hasta = 135m, lebar 50 hasta = 22,5m, tinggi 30 hasta = 13,5m dan sehasta = 45 cm dari atap. Bahtera itu memiliki 3 tingkat, dari bawah tengah dan atas (ay.16) Karena sesudah itu Allah akan mendatangkan air bah untuk memusnahkan semua yang hidup di kolong langit. Allah pun membuat perjanjian dengan Nuh, dengan maksud supaya Nuh dan keluarganya diselamatkan, bahkan dari segala hewan yang hidup Nuh harus membawa masing-masing sepasang jantan dan betina, yaitu segala jenis burung, segala jenis hewan dari yang melata, ternak maupun buas, supaya mereka bisa hidup. Nuh pun melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
Jadi Saudara – Saudara sekarang pertanyaannya, apa hubungannya nats kita ini dengan tema “Manfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Kehidupan Semua Makhluk”?
– Perintah Tuhan untuk membangun bahtera adalah sebuah bentuk teknologi pada masa Nuh. Dengan ukuran bahtera yang telah ditetapkan Allah menggambarkan bahwa “Allah adalah Sumber segala pengetahuan” di dunia. Dengan teknologi itu, Nuh dapat menyelamatkan bukan saja keluarganya tapi juga semua makhluk.
– Satu hal yang penting dari kisah Nuh ini, mengingatkan kita di masa kini bahwa kecanggihan teknologi menjadi semakin pesat. Namun manusia lupa, bahwa Allah-lah sumber pengetahuan itu. Mau tidak mau gereja Tuhan akan ikut serta dalam perubahan tersebut, tetapi apakah gereja Tuhan dapat bertahan ataukah tergerus oleh kemajuan zaman. Nuh hidup di masyarakat yang jauh dari Tuhan, masyarakat yang hidup penuh dengan kejahatan dan sekalipun Nuh mendapatkan ejekan dan hinaan, namun tidak sekalipun Nuh terpengaruh serta hidup mengikuti arus dunia yang ada di sekitarnya.
– Oleh karena kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak yang salah memanfaatkannya. Gereja tidak bisa membendung teknologi yang berkembang tetapi gereja bisa memanfaatkan itu untuk keselamatan semua makhluk.
o Dampak positif teknologi
Sarana pemberitaan Injil di era modern
Menambah wawasan pengetahuan anak – anak Tuhan menjadi lebih mudah
Menyapa dan memberkati orang lain lewat jaringan teknologi
Pemanfaatannya untuk pertanian dan perkebunan
Pemberdayaan sumber daya alam dan lain sebagainya
o Dampak negatif teknologi
Dengan teknologi dapat membuat anak – anak Tuhan ketagihan aplikasi online (sosmed, game online dll)
Situs – situs porno dan kekerasan
Segala fasilitas teknologi yang membuat kita jauh dari Tuhan adalah dosa
Bahtera Nuh digambarkan sebagai sarana keselamatan yang diberikan Allah bagi Nuh dan keluarganya, serta semua makhluk hidup. Demikian juga ketika Allah mengutus Putera-Nya Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, ke dalam dunia dimana menggambarkan suatu bahtera keselamatan bagi umat manusia. Dialah satu-satunya jalan keselamatan dan hidup, oleh karenanya kita beroleh keselamatan.
Oleh karena itu, jadikan Iptek sebagai sarana menumbuhkan iman Kekristenan serta memberkati banyak orang dengan mengabarkan keselamatan dan bukan sebaliknya, yaitu menjauhkan kita dari Kasih Allah.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua. AMIN…